‘-‘ Bersikaplah kepada Allah itu seperti seorang anak kecil kepada ibunya yang selalu nempel merengèk tidak mau lepas kerena merasa butuh kenyamanan .
Setiap kali permintaannya ditolak , ia tetap bersimpuh di hadapannya , kerana ia tak mengenal orang lain selainnya .
Tidak perlu kecewa dan mengutuk diri , jika hari kemarin berakhir tidak seperti yang anda harapkan .
karena jika Tuhan menjadikan Kemarin-mu sempurna , maka Dia tak perlu lagi menciptakan Hari Ini untukmu .
Keseluruhan lalu lintas kehidupan adalah proses ikhtiar yang memang tidak selalu ramah dan menyenangkan ,
apa yang kita inginkan tidak selaras dengan apa yang kita proleh dan juga jumlah tidak seperti yang kita harapkan .
Tetapi dengan sandaran sabar , ikhlas dan syukur , wisata kehidupan dunia ini akan berakhir membahagiakan .
Mata hati kita kerap tertipu , lebih suka memilih menghormati mereka yang berpenampilan mewah padahal qalbunya penuh riak kesombongan dari pada memuliakan orang sekitar yang berpenampilan biasa karena akhlak sahajanya .
Media sosial menggoda orang untuk tampil ‘lebih’ lebih muda , lebih glowing , lebih pintar .
Penampilan lahir lebih ditekankan , seolah-olah banyak yang menolak menua .
Namun jasad tak bisa lepas dari hukum alam . Walau dijaga dan dirawat sebaik mungkin , tetap akan redup dan sirna pada waktunya . Ia menua , lalu ditandai dengan datangnya berbagai penyakit hingga harus meninggalkan dunia .
Sementara jiwa yang tak pernah tua , lupa dirawat . Ia terlempar di sudut kehidupan , terkungkung dalam hasrat-hasrat dunia .
Jiwa yang terpenjara dalam nafsu duniawi tak bisa merasakan cinta yang sesungguhnya . Ia hanya diberi makanan cinta dari pikiran dan nafsu yang tak murni , kalaupun dia menampakkan rasa cinta dan sayang hanya semmu .
Barangkali itu sebabnya , orang yang jatuh cinta justru kadang menderita karena ditikam cinta yang tak murni , egoistik dan penuh muslihat syahwat ‘-‘ .
Wa Allahu a’lam .
Sumber: Sajak Islam/ Moch Anshary