Janganlah pernah merasa punya apa-apa , sehingga tidak akan pernah merasa kehilangan apa-apa . Demikianlah cara mudah untuk bahagia .
Sepinya jalan di waktu subuh dan ramainya di waktu jam kerja , seakan bercerita kepada kita . tentang sifat dan kecintaan manusia terhadap dunia dan malasnya terhadap akhirat .
Waktu subuh adalah kesempatan untuk menilai diri sendiri tentang seberapa dekat dirimu dengan Allah . Seberapa besar kamu menginginkan surga ? Sanggupkah kamu meninggalkan tempat tidur untuk kemudian bersegera bersujud kepada Tuhanmu ?
Shalat Subuh adalah tolak ukur keimanan seseorang , Batas antara kita dengan orang munafik adalah meng akhiri Shalat Isya dan Shubuh sebab orang-orang munafik tidak sanggup menghadiri kedua Shalat tersebut .
Tidakkah kita takut dikatakan sebagai orang yang munafiq karena meninggalakan shalat shubuh ? Dan kebanyakan orang meninggalkan shalat shubuh karena aktivitas tidur . Nabi ﷺ bersabda :
“ Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh . Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya , niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak ” . [ HR . Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651 ]
Tidak ada shalat yang lebih berat dirasakan oleh orang munafik melebihi shalat Subuh dan shalat Isya’ . Seandainya mereka tahu apa-apa yang ada padanya , pastilah mereka mendatanginya meskipun dengan harus mengesot .
Dan sungguh , aku berpikir untuk meyuruh muadzin mengumandangkan iqamat . Lalu aku suruh seseorang untuk mengimami manusia , sementara itu kuambil api dan kubakar [ rumah orang-orang yang tidak keluar [ mengerjakan ] shalat subuh . ( Al-Lu’lu wal Marjan no. 383 )
Shalat subuh adalah babak pertamamu melawan setan , entah kamu yang berhasil menjatuhkannya ataukah setan yang justru menjatuhkanmu dengan membuatmu tertidur .
Ada beban terberat yang selalu dibawa manusia , dalam sadar dan tidak sadarnya . Saat terjaga dan tidurnya . Yaitu hal – hal yang dalam pikirannya .
Anda mungkin dapat beristirahat , untuk beban fisik . Anda dapat meletakkannya di sembarang tempat . Dan itu membebaskan Anda dari rasa berat .
Tapi tidak dengan apa yang ada dalam pikiran !. Beban bersifat ghaib itu , seperti menyatu dalam diri Anda . Bahkan itu seolah diri Anda . Anda makrifat denganya ! .
Belajar tentang bagaimana memisahkannya dari Anda . Antara pikiran dan fungsi kesadaran .
Ini sebenarnya , lebih dekat dengan seni . Seni memahami pikiran sendiri , Menyederhanakan cara dalam menjalani hidup .
Setiap kebahagiaan yang engkau ciptakan untuk orang lain , kebahagiaan itu akan kembali mengalir kepadamu dengan lebih indah dan kalau ingin tahu sensasinya kenapa nggak kita cuba gimana … mumpung hari indah di hari lebaran ini kita per-indah prilaku kita terhadap sesama dengan membahagiakan orang di sekitar kita ‘-‘ .
è m b u n b è n i n g .
Sumber: Sajak Islam/Moch Anshary