Setiap Cobaan Datang Sebuah Proses Pendewasaan Diri |

‘ Tiga Orang ‘

Ada  banyak  suasana  dalam  setiap  keadaan  di  luar  sana  yang  tentu  saja  belajar  untuk  kupahami  akan  sebuah  keinginan  yang  menyeruak  dari  dalam  hati.

Namun  pada  dasarnya  ada  dorongan  di  dalam  diri  manusia  untuk  berbuat  baik  dan  Allah  memberikan  perintah  untuk  berbuat  baik ,

“Dan  berbuat  baiklah  [ kepada  orang  lain ]  sebagaimana  Allah  telah  berbuat  baik  kepadamu”

[ QS. Al-Qashash ayat 77 ] .

Dalam  ayat  ini , Allah  memerintahkan  untuk  hal  yang  juga  Dia  lakukan . Hal  ini  menunjukkan  keutamaan  berbuat  baik . Kita  pun  menaati  perintah  Allah  tersebut  dengan  berbuat  baik  secara  ikhlas  karena  Allah  .

Hendaknya  kita  selalu  berbuat  baik  kepada  orang  lain  dan  tidak  merisaukan  meskipun  orang  tersebut  tidak  peduli . Keinginan  agar  banyak  orang  mengetahui  dan  mendengar  kebaikan  kita  tersebut  juga  harus  dihindari . Sebab , hal  itu  dikhawatirkan  menjurus  pada  riya’  karena  mengesampingkan  ikhlas  dalam  beramal .

Berbuat  baik  merupakan  akhlak  mulia  yang  bisa  diwujudkan  pada  berbagai  hal . Misalnya  memberikan  pertolongan , menasihati  untuk  kebaikan  [ berdakwah ] , berbagi  ilmu , atau  memperlakukan  seseorang / sesuatu  dengan  baik , terutama  untuk  orang-orang  terdekat , yaitu  orang  tua , suami , istri , anak , dan  kerabat  .

Ada  kisah  tiga  orang  yang  terkurung  di  dalam  gua , ini  barangkali  bisa  dijadikan  ibrah  dalam  hidup  kita.

Rasulullah  shallallahu  alaihi  wa  sallam  bersabda  :

بَيْنَمَا ثَلاَثَةُ نَفَرٍ يَتَمَشَّوْنَ أَخَذَهُمُ الْمَطَرُ فَأَوَوْا إِلَى غَارٍ فِي جَبَلٍ فَانْحَطَّتْ عَلَى فَمِ غَارِهِمْ صَخْرَةٌ مِنَ الْجَبَلِ فَانْطَبَقَتْ عَلَيْهِمْ فَقَالَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ: انْظُرُوا أَعْمَالاً عَمِلْتُمُوهَا صَالِحَةً لِلهِ فَادْعُوا اللهَ تَعَالَى بِهَا، لَعَلَّ اللهَ يَفْرُجُهَا عَنْكُم ْ.

“Ketika  ada  tiga  orang  sedang  berjalan , mereka  ditimpa  oleh  hujan . Lalu  mereka  pun  berlindung  ke  dalam  sebuah  gua  di  sebuah  gunung . Tiba-tiba  jatuhlah  sebuah  batu  besar  dari  gunung  itu  lalu  menutupi  mulut  gua  mereka . Sebagian  mereka  berkata  kepada  yang  lain , ‘Perhatikan  amalan  saleh  yang  pernah  kamu  kerjakan  karena  Allah , lalu  berdo’alah  kepada  Allah  subhanahu  wa  ta’ala  dengan  amalan  itu . Mudah-mudahan  Allah  menyingkirkan  batu  itu  dari  kalian’ .

فَقَالَ أَحَدُهُمْ: اللَّهُمَّ إِنَّهُ كَانَ لِي وَالِدَانِ شَيْخَانِ كَبِيرَانِ وَامْرَأَتِي وَلِي صِبْيَةٌ صِغَارٌ أَرْعَى عَلَيْهِمْ فَإِذَا أَرَحْتُ عَلَيْهِمْ حَلَبْتُ فَبَدَأْتُ بِوَالِدَيَّ فَسَقَيْتُهُمَا قَبْلَ بَنِيَّ، وَأَنَّهُ نَأَى بِي ذَاتَ يَوْمٍ الشَّجَرُ فَلَمْ آتِ حَتَّى أَمْسَيْتُ فَوَجَدْتُهُمَا قَدْ نَامَا فَحَلَبْتُ كَمَا كُنْتُ أَحْلُبُ فَجِئْتُ بِالْحِلاَبِ فَقُمْتُ عِنْدَ رُءُوسِهِمَا أَكْرَهُ أَنْ أُوقِظَهُمَا مِنْ نَوْمِهِمَا وَأَكْرَهُ أَنْ أَسْقِيَ الصِّبْيَةَ قَبْلَهُمَا، وَالصِّبْيَةُ يَتَضَاغَوْنَ عِنْدَ قَدَمَيَّ، فَلَمْ يَزَلْ ذَلِكَ دَأْبِي وَدَأْبَهُمْ حَتَّى طَلَعَ الْفَجْرُ، فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ لَنَا مِنْهَا فُرْجَةً نَرَى مِنْهَا السَّمَاء َ.

فَفَرَجَ اللهُ مِنْهَا فُرْجَةً فَرَأَوْا مِنْهَا السَّمَاءَ ،

Lalu  berkatalah  salah  seorang  dari  mereka , ‘Ya  Allah , sesungguhnya  aku  mempunyai  dua  ibu  bapak  yang  sudah  tua  renta , seorang  istri , dan  anak-anak  yang  masih  kecil . Aku  menggembalakan  ternak  untuk  mereka . Kalau  aku  membawa  ternak  itu  pulang  ke  kandangnya , aku  perahkan  susu  dan  aku  mulai  dengan  kedua  ibu  bapakku , lantas  aku  beri  minum  mereka  sebelum  anak-anakku.

Suatu  hari , ternak  itu  membawaku  jauh  mencari  tempat  gembalaan . Akhirnya  aku  tidak  pulang  kecuali  setelah  sore . Aku  dapati  ibu  bapakku  telah  tertidur . Aku  pun  memerah  susu  sebagaimana  biasa , lalu  aku  datang  membawa  susu  tersebut  dan  berdiri  di  dekat  kepala  mereka , dalam  keadaan  tidak  suka  membangunkan  mereka  dari  tidur . Aku  pun  tidak  suka  memberi  minum  anak-anakku  sebelum  mereka  [ kedua  orang  tuanya  ] . meminumnya  .

Anak-anakku  sendiri  menangis  di  bawah  kakiku  meminta  minum  karena  lapar . Seperti  itulah  keadaanku  dan  mereka , hingga  terbit  fajar . Kalau  Engkau  tahu , aku  melakukan  hal  itu  karena  mengharapkan  wajah-Mu , bukakanlah  satu  celah  untuk  kami  dari  batu  ini  agar  kami  melihat  langit ‘ .

Lalu  Allah  bukakan  satu  celah  hingga  mereka  pun  melihat  langit  .

 وَقَالَ الْآخَرُ: اللَّهُمَّ إِنَّهُ كَانَتْ لِيَ ابْنَةُ عَمٍّ أَحْبَبْتُهَا كَأَشَدِّ مَا يُحِبُّ الرِّجَالُ النِّسَاءَ وَطَلَبْتُ إِلَيْهَا نَفْسَهَا فَأَبَتْ حَتَّى آتِيَهَا بِمِائَةِ دِينَارٍ فَتَعِبْتُ حَتَّى جَمَعْتُ مِائَةَ دِينَارٍ فَجِئْتُهَا بِهَا فَلَمَّا وَقَعْتُ بَيْنَ رِجْلَيْهَا قَالَتْ: يَا عَبْدَ اللهِ، اتَّقِ اللهَ وَلاَ تَفْتَحِ الْخَاتَمَ إِلاَ بِحَقِّهِ. فَقُمْتُ عَنْهَا، فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ لَنَا مِنْهَا فُرْجَةً. فَفَرَجَ لَهُم ْ.

Yang  kedua  berkata , ‘Sesungguhnya  aku  punya  sepupu  wanita  yang  aku  cintai , sebagaimana  layaknya  cinta  seorang  laki-laki  kepada  seorang  wanita . Aku  minta  dirinya  [ melayaniku ] , tetapi  dia  menolak  kecuali  aku  datang  kepadanya                 [menawarkan]  seratus  dinar . Aku  pun  semakin  payah . Akhirnya  aku  kumpulkan  seratus  dinar , lalu  menyerahkannya  kepada  gadis  itu.

Setelah  aku  berada  di  antara  kedua  kakinya , dia  berkata , ‘Wahai  hamba  Allah , bertakwalah  kepada  Allah . Jangan  engkau  buka  tutup  [kiasan  untuk  keperawanannya]  kecuali  dengan  haknya’.

Aku  pun  berdiri  meninggalkannya . Kalau  Engkau  tahu , aku  melakukannya  adalah  karena  mengharap  wajah-Mu , maka  bukakanlah  untuk  kami  satu  celah  dari  batu  ini .

Allah  subhanahu  wa  ta’ala  pun  membuka  satu  celah  untuk  mereka.

وَقَالَ الْآخَرُ: اللَّهُمَّ إِنِّي كُنْتُ اسْتَأْجَرْتُ أَجِيرًا بِفَرَقِ أَرُزٍّ فَلَمَّا قَضَى عَمَلَهُ قَالَ: أَعْطِنِي حَقِّي فَعَرَضْتُ عَلَيْهِ فَرَقَهُ فَرَغِبَ عَنْهُ، فَلَمْ أَزَلْ أَزْرَعُهُ حَتَّى جَمَعْتُ مِنْهُ بَقَرًا وَرِعَاءَهَا، فَجَاءَنِي فَقَالَ: اتَّقِ اللهَ وَلاَ تَظْلِمْنِي حَقِّي. قُلْتُ: اذْهَبْ إِلَى تِلْكَ الْبَقَرِ وَرِعَائِهَا فَخُذْهَا. فَقَالَ: اتَّقِ اللهَ وَلاَ تَسْتَهْزِئْ بِي. فَقُلْتُ: إِنِّي لاَ أَسْتَهْزِئُ بِكَ، خُذْ ذَلِكَ الْبَقَرَ وَرِعَاءَهَا. فَأَخَذَهُ فَذَهَبَ بِه ِ، فَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنِّي فَعَلْتُ ذَلِكَ ابْتِغَاءَ وَجْهِكَ فَافْرُجْ لَنَا مَا بَقِيَ. فَفَرَجَ اللهُ مَا بَقِيَ .

Laki-laki  ketiga  berkata ,  ‘Ya  Allah , sungguh , aku  pernah  mengambil  sewa  seorang  buruh , dengan  upah  satu  faraq  beras . Setelah  dia  menyelesaikan  pekerjaannya , dia  berkata , ‘Berikan  hakku’ . Lalu  aku  serahkan  kepadanya  beras  tersebut , tetapi  dia  tidak  menyukainya . Akhirnya  aku  tetap  menanamnya  hingga  dari  hasil  beras  itu , aku  berhasil  memiliki  sekumpulan  sapi  sekaligus  penggembalanya . Kemudian  dia  datang  kepadaku  dan  berkata ,  ‘Bertakwalah  kepada  Allah , dan  jangan  zalimi  aku  dalam  urusan  hakku’.

Aku  pun  berkata ,  ‘Pergilah , ambil  sapi-sapi  itu  dan  penggembalanya’ .

Dia  berkata ,  ‘Bertakwalah  kepada  Allah  dan  jangan  mempermainkan  saya’.

Aku  pun  berkata , ‘Ambillah  seluruh  sapi  dan  penggembalanya  itu’ . Akhirnya  dia  pun  membawa  semua  sapi  dan  penggembalanya  lalu  pergi . Kalau  Engkau  tahu  bahwa  aku  melakukannya  karena  mengharap  wajah-Mu , bukakanlah  untuk  kami  apa  yang  tersisa’.

Allah  pun  membukakan  untuk  mereka  sisa  celah  yang  menutupi  .

[ HR . Al-Bukhari no. 5974  dan  Muslim  no. 2743 ]  .

Dan  agama-agama  samawi-pun  selalu  mendorong  kita  untuk  selalu  berusaha  menolong  orang  lain  dan  untuk  berbuat  baik  kepada  orang  lain  tanpa  meremehkan  sedikit  pun  untuk  hal-hal  yang  mudah  dan  kecil . Misalnya memperlihatkan  wajah  tersenyum  tatkala  berpapasan  dengan  orang  lain .

 

Wa  Allahu  a’lam.

Sajak Islam/ Moch Anshary

Share Article:

Leave a Reply


Notice: Undefined property: stdClass::$data in /home/fakt6635/public_html/wp-content/plugins/royal-elementor-addons/modules/instagram-feed/widgets/wpr-instagram-feed.php on line 4894

Warning: Invalid argument supplied for foreach() in /home/fakt6635/public_html/wp-content/plugins/royal-elementor-addons/modules/instagram-feed/widgets/wpr-instagram-feed.php on line 5567

Berita Terbaru

  • All Post
  • Autotekno
  • Beauty
  • Berita
  • Dunia
  • Ekonomi & Bisnis
  • Foto
  • Gaya Hidup
  • ILD
  • Konsultasi
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Photography
  • Redaksi
  • Sosok
  • Travel
  • Uncatagories
  • Warna
    •   Back
    • Politik
    • Hukum
    • Daerah
    • Pendidikan
    • Wawancara
    •   Back
    • Peluang Usaha
    • Entrepreneur
    •   Back
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Travelling & Kuliner
    •   Back
    • Motivasi
    • Inspirasi
    • Training & Seminar
    • Info Warga
    • Komunitas

FAKTAREVIEW

Mengulas Fakta Dibalik Berita

Join the family!

Sign up for a Newsletter.

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.
Edit Template

faktareview

Mengulas Fakta Dibalik Berita

Semoga konten-konten faktareview.com yag hadirkan bisa dinikmati, bisa memenuhi kebutuhan informasi serta bisa ikut membangun kesadaran masyarakat  menuju masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.

Terimakasih Telah Berkunjung