Sampai detik ini, di hari invasi Rusia ke Ukraina masuk sebulan lebih.
Sikap Turki tetap tidak mau menjatuhkan sanksi kepada Rusia yang dalam hal ini sebenarnya Turki terus ditekan oleh AS dkk.
Turki ditekan sejak awal masa invasi agar menjatuhkan sanksi bahkan Erdogan diminta memutuskan hubungan dengan Putin.
Erdogan sampai detik ini terus menolak menjatuhkan sanksi dan tetap memilih jalan tengah dengan tetap berhubungan baik dengan Rusia.
Bahkan Turki saat ini adalah salah satu negara yang mempertahankan hubungan sangat baik dengan Rusia seperti yang dilakukan Cina, India, Pakistan dkk.
Alasan mendasar Kenapa Turki menolak semua ajakan dan tekanan AS untuk menjatuhkan sanksi ke Rusia Sangat masuk akal.
Turki masih butuh energi dari Rusia, 45% kebutuhan energi Turki saat ini dipasok oleh Rusia.
Ada 7juta turis Rusia masuk ke Turki setiap tahun. Dan ini adalah sumber uang Turki yang tidak bisa dianggap remeh.
Ada kesepakatan teknologi Alutsista high technology antara Rusia dan Turki yang dalam hal ini sangat menguntungkan Turki. Termasuk rudal pertahanan udara S400.
Meminta Turki memutus hubungan dengan Rusia adalah tekanan irrasional dan Erdogan akhirnya paham cara bermain dalam game ini.
Turki pada akhirnya akan mengambil untung atas sikapnya hari ini yang menolak memusuhi Rusia atas ambisi AS dan NATO.
Turki pasca perang Ukraina nanti adalah salah satu aliansi Rusia yang hubungan mereka dalam hitungan saya akan masuk fase baru, yang bukan saja sebagai partner tapi lebih jauh Turki akan masuk aliansi baru Rusia bersama beberapa negara besar lainnya.
Artinya, peluang Turki untuk menjauh dari NATO akan semakin terbuka lebar. Peluang Turki untuk keluar dari NATO juga akan semakin terbuka.
Hubungan Turki dengan Rusia pasca perang Ukraina nanti bisa jadi akan seperti aliansi baru AS, Australia dan Inggris atau disebut dengan aliansi AUKUS.
Jadi, aliansi baru Rusia dengan Turki kedepannya akan menjadi salah satu aliansi kuat yang akan menjadi megnet bergabungnya beberapa negara kuat lain sebagai blok penyeimbang NATO.
Tengku Zulkifli Usman
Pengamat GeoPolitik