lebaran telah usai , rumah dimana kehidupan itu dimulai kembali sepi penghuni , menyisakan ketakutan akan bayang bayang sepi di waktu senjanya .
Sekian tahun ia menanti , sosok lemah itu menutup malamnya dengan terus menghitung tanggal . tak sabar rasanya memeluk sosok yang ia besarkan yang berada jauh disana .
Sejak petang tadi ia berdiri di pintu , sambil menatap halaman rumah ia membayangkan rasanya baru kemarin , anak-anak kesayangannya menyambut butir hujan dengan riang dan begitu sumringah .
Kini segalanya berubah , Semua telah kembali pergi , mereka harus rela memulai kehidupannya lagi dengan sesaknya rutinitas kota .
Di rumah yang nyaris roboh itu , ia terus menanti , barangkali riang dan gelak tawa anak cucunya bisa menghiburnya di usia rentanya barang sebentar saja .
Namun kini yang terdengar suara parau yang didendangkan dengan langgam jawanya seakan menghibur ditengah kesunyian malam bak rintihan kerinduan .
Namun ada selalu muncul akan kecurigaan , bahwa lagu terbaik dan paling indah adalah lagu yang didendangkan dengan diam : tidak dengan mulut , tidak dengan pikiran , juga tidak dengan hati .
lagu paling indah adalah yang ritme nada tanpa suara dalam keheningan , bukan kesunyian .
Dalam torehan literatur diberitahu sedikit rahasia dari perkataan orang-orang yang telah berada di ambang senja , rahasia yang sedang kucoba kutemukan :
Kata mereka , keheningan itu ada di dalam titik di bawah lengkung huruf ba’ , huruf yang mesti engkau lalui sebelum kau mencapai alif .
Tidakkah kau renungkan , ayat pertama surat pembuka kitab sucimu diawali dengan huruf ba’ ?
Maka , dalam hidup ini sebanyak apapun ujian hidup yang datang , jangan pernah kita menyerah dan lemah menghadapinya , karena Allah yang Maha Baik akan selalu ada untuk membantumu .
Iya , kamu harus tetap memiliki keyakinan yang luar biasa kepada kebaikan Allah , walau berat ujian yang datang menimpa hidupmu .
Intinya , seberat apapun ujian hidupmu , setidak mudah apapun jalan yang harus kamu jalani dalam hidupmu , jangan pernah lupa bahwa kamu punya Allah yang Maha Agung dan engkau bisa menjumapai-Nya kapanpun dan Dia tidak mengenal protokoler bila mau dikunjungi ‘-‘ .
Wa Allahu a’lam .
Sumber: Sajak Islam/ Moch Anshary